Wear OS awalnya diluncurkan pada Maret 2014 dengan nama Android Wear. Versi awalnya menitikberatkan pada integrasi dengan Google Now, memberikan notifikasi, perintah suara, dan sinkronisasi dengan smartphone Android. Saat itu, produsen seperti LG, Motorola, dan Samsung mulai merilis smartwatch dengan Android Wear.
Namun, seiring berjalannya waktu, Google melihat bahwa sistem ini tidak hanya digunakan oleh pengguna Android, tetapi juga berpotensi menarik pengguna iOS. Pada Maret 2018, Google melakukan rebranding Android Wear menjadi Wear OS by Google. Perubahan nama ini dimaksudkan untuk menegaskan keterbukaan ekosistemnya terhadap berbagai perangkat dan sistem, termasuk kompatibilitas dengan iPhone.
Setelah rebranding, Wear OS terus mengalami pembaruan signifikan, mulai dari antarmuka yang lebih intuitif, peningkatan daya tahan baterai, hingga integrasi fitur kesehatan yang lebih canggih. Tahun 2021 menjadi titik penting ketika Google bekerja sama dengan Samsung untuk menggabungkan keunggulan Wear OS dan Tizen OS, menghasilkan platform yang lebih cepat, hemat daya, dan kaya fitur.
Fitur Utama Wear OS
Wear OS dirancang untuk memberikan keseimbangan antara fungsi smartwatch dan kenyamanan penggunaan sehari-hari. Berikut adalah beberapa fitur kunci yang membuatnya populer:
1. Notifikasi Pintar
Wear OS menampilkan notifikasi langsung dari ponsel ke jam tangan, termasuk pesan teks, panggilan masuk, email, dan update aplikasi. Pengguna dapat membalas pesan dengan suara, mengetik di layar, atau memilih jawaban cepat.
2. Google Assistant
Integrasi Google Assistant memungkinkan pengguna memberi perintah suara, seperti memeriksa cuaca, mengatur pengingat, mengirim pesan, atau mencari informasi. Fitur ini membuat interaksi dengan smartwatch menjadi lebih cepat dan praktis.
3. Pelacakan Aktivitas dan Kesehatan
Dengan dukungan Google Fit dan sensor bawaan smartwatch, Wear OS dapat melacak langkah, jarak tempuh, kalori terbakar, detak jantung, hingga pola tidur. Beberapa model juga mendukung pelacakan olahraga seperti lari, bersepeda, dan berenang.
4. Aplikasi Pihak Ketiga
Wear OS mendukung berbagai aplikasi pihak ketiga yang dapat diunduh melalui Google Play Store, mulai dari aplikasi fitness, pemutar musik, hingga navigasi.
5. Navigasi dan Peta
Integrasi dengan Google Maps memungkinkan pengguna mendapatkan panduan arah langsung di pergelangan tangan, sangat berguna saat berjalan kaki atau bersepeda.
6. Pembayaran Nirsentuh
Dukungan Google Wallet (sebelumnya Google Pay) memungkinkan pembayaran digital melalui NFC di smartwatch.
7. Personalisasi Tampilan
Pengguna dapat mengganti watch face sesuai selera, baik dari koleksi bawaan maupun unduhan dari pengembang pihak ketiga.
Kompatibilitas Perangkat
Salah satu keunggulan Wear OS adalah kompatibilitasnya yang luas. Sistem ini dapat terhubung dengan:
-
Android (versi 8.0 Oreo ke atas, tergantung model)
-
iOS (versi tertentu, meskipun fitur lebih terbatas dibanding Android)
Namun, fitur tertentu seperti balasan cepat pesan mungkin hanya tersedia di ponsel Android. Meskipun demikian, dukungan lintas platform ini membantu Wear OS menjangkau pasar lebih luas.
Ekosistem Aplikasi
Wear OS memiliki ekosistem aplikasi yang cukup kaya, meskipun tidak sebesar ekosistem aplikasi di ponsel. Beberapa aplikasi populer di Wear OS antara lain:
-
Spotify dan YouTube Music untuk streaming musik
-
Strava dan Nike Run Club untuk olahraga
-
Google Keep untuk catatan
-
Telegram dan Messages untuk komunikasi
-
Agenda Google untuk pengingat jadwal
Dengan hadirnya Play Store di smartwatch, pengguna dapat langsung mengunduh dan memperbarui aplikasi tanpa bergantung sepenuhnya pada ponsel.
Perkembangan Terkini
Salah satu langkah besar dalam evolusi Wear OS adalah kolaborasi Google dan Samsung pada tahun 2021. Samsung, yang sebelumnya menggunakan sistem Tizen untuk smartwatch, memutuskan untuk mengadopsi Wear OS di seri Galaxy Watch 4 dan seterusnya. Penggabungan ini membawa peningkatan kecepatan, efisiensi baterai, dan pengalaman aplikasi yang lebih konsisten.
Beberapa pembaruan terbaru yang hadir di Wear OS meliputi:
-
Wear OS 3: Antarmuka baru, performa lebih cepat, dan daya tahan baterai lebih baik.
-
Integrasi Fitbit: Setelah Google mengakuisisi Fitbit, data kesehatan dan kebugaran menjadi lebih akurat.
-
Dukungan Aplikasi Lebih Luas: Termasuk aplikasi seperti Google Home dan YouTube Music yang bisa dioperasikan langsung di smartwatch.
Tantangan Wear OS
Meski memiliki banyak keunggulan, Wear OS juga menghadapi sejumlah tantangan:
-
Daya Tahan Baterai
Sebagian besar smartwatch Wear OS hanya bertahan 1–2 hari, kalah dibandingkan beberapa pesaing seperti Garmin atau Amazfit yang bisa bertahan hingga seminggu. -
Persaingan Ketat
Wear OS bersaing dengan Apple Watch (watchOS), Samsung Galaxy Watch (sebelum kolaborasi), serta platform lain seperti HarmonyOS dari Huawei. -
Fragmentasi
Beragamnya produsen membuat pembaruan Wear OS terkadang tidak seragam, sehingga pengguna di perangkat tertentu harus menunggu lebih lama untuk update.
Masa Depan Wear OS
Melihat tren teknologi, masa depan Wear OS cukup menjanjikan. Beberapa arah pengembangan yang diperkirakan antara lain:
-
Peningkatan AI dan Machine Learning
Integrasi lebih dalam dengan Google Assistant dan teknologi AI untuk pengalaman yang lebih personal. -
Kesehatan dan Kebugaran Lebih Komprehensif
Pemantauan kesehatan yang lebih detail, termasuk pengukuran tekanan darah, gula darah non-invasif, dan pemantauan stres. -
Baterai Lebih Tahan Lama
Optimalisasi perangkat keras dan perangkat lunak agar smartwatch bisa bertahan beberapa hari tanpa pengisian daya. -
Integrasi Lebih Dalam dengan Ekosistem Google
Sinkronisasi yang lebih mulus dengan perangkat Google lainnya, seperti Pixel Phone, Pixel Tablet, dan Google Nest.
Wear OS adalah langkah strategis Google untuk menghadirkan pengalaman Android ke perangkat wearable. Dengan kombinasi desain yang fleksibel, fitur pintar, dan dukungan aplikasi yang terus berkembang, Wear OS menjadi pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan smartwatch dengan kemampuan luas.
Meski menghadapi tantangan seperti daya tahan baterai dan persaingan ketat, langkah-langkah pengembangan yang dilakukan Google, termasuk kolaborasi dengan Samsung dan integrasi Fitbit, menunjukkan bahwa Wear OS sedang menuju arah yang positif. Ke depannya, kita bisa mengharapkan smartwatch berbasis Wear OS yang lebih pintar, lebih hemat daya, dan semakin terintegrasi dengan kehidupan sehari-hari.
Dengan segala potensinya, Wear OS bukan hanya sekadar sistem operasi untuk jam tangan pintar—ia adalah pintu gerbang menuju masa depan di mana teknologi benar-benar melekat pada tubuh kita, membantu kita hidup lebih efisien, sehat, dan terhubung.